Setelah jarak dan waktu memisahkan kita, saat jauh ada kalanya aku mengingat momen kita bersama. Salah satu kenangan yang hingga kini membekas dalam hati ialah saat langkah kaki kita melangkah bersama saat pulang sekolah bersama sambil bercerita tentang sesuatu yang, hmm hanya kamu dan aku yang bisa memahami apa intisari dari percakapan versi kita berdua.
Kau dan aku sesekali tertawa satu sama lain menertawakan pembicaraan kau dan aku yang bodoh namun sangat menyenangkan sebab kau mau mendengarkanku dengan sabar meski kutahu sebenarnya kau tak begitu memahami apa yang kubicarakan, kau membuat diriku nyaman berinteraksi dan membuatku bebas bercerita apa saja.
Saat sendiri di tengah keramaian, kamu tahu aku sangat merindukanmu. Sangat rindu. Rindu hanya itu perasaanku yang muncul saat ini. Kepadamu.kepada kamu yang selalu menjadi pendengar paling setia sejagad sekolah. Kamu yang selalu berusaha memahami segala celotehanku.
Dari jarak jauh dan tersembunyi dari jangkauanmu sekarang, aku hanya bisa menyimpan air mata karena kerinduan untuk dirimu. Bersama memori yang kusimpan bersama jejak langkah kakiku ditempat lain.akan kujadikan itu sebagai penyemangat diri saat sendiri.
Semoga dengan narasiku tak beriramaku ini, kau menemukan dan membaca yang kutulis ini dariku. Aku hanya berharap semoga, arus dan waktu dapat mempertemukan kita kembali, dimanapun itu dan semoga, ketika kita dipertemukan kembali, kau masih mengingat kisah persahabatan kita berdua dan mengingat kembali semua yang pernah kita luapkan dalam curhatan berdua.
Bersama arus yang mengikuti kita, biarkan semua kenangan itu menari indah apa adanya. Seperti kisah kita berdua semoga takkan tertelan oleh arus ombak dan tenggelam oleh waktu.
Kendari,Sulawesi Tenggara Indonesia
Dari sahabatmu, yang sedang menulis dari bilik kecil kedai internet