Quantcast
Channel: Hubungan – Hipwee
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5221

Apakah Menghindari Zina Pantas Jadi Satu-Satunya Alasan Untuk Menikah Dengan Dia?

$
0
0

“Kamu sama Adam udah berapa tahun pacaran?”

“Hmmm. Bulan depan kita empat tahun. Kenapa?”

“Nggak mau cepetan nikah aja sama Adam? ‘Kanbiar menghindari zina!”

“Err…”

Nikah muda memang selalu ngetren, ya. Zaman ayah-ibu kita dulu, menikah saat masihkuliah atau baru lulus itu hal biasa. Tapi, bedanyanikah muda zaman orangtua dan zaman kita sepertinyaada pada alasannya.Kalau dulu orang nikah mudakarena memang cinta dan ngerasa cocok aja, sekarang ada banyak teman-teman sebaya kita yang memutuskan nikah “untuk menghindari zina”.

Kalau itu jadi salah satu alasan, masih masuk akal. Tapi kalau itu satu-satunya alasan nikah, bahkan alasan paling kuat…

Hmmm… nantidulu,deh.Yakin konsep “menghindari zina” ini cukup masuk akal untukjadi satu-satunya alasanmemasuki kehidupanpernikahan?

 

Nikah itu gak cumabiar bisa berhubunganseks tanpa dosa. Menikah adalah tentang menemukan teman untuk mengarungi hidupsampai hari tua

Menghindari zina banget? via shakespeareanlove-jea.blogspot.co.id

Iya, pernikahan memang bisa menjadi solusi supaya dua orang muda-mudi tidakmelakukan zina. Tapi, menjadikan “biar gak zina” sebagai satu-satunya justifikasipernikahanadalah perbuatan yang ekstrem. Seolah-olah tujuan menikah adalah sesempit untuk berhubungan seks tanpa dosa. Padahallebih dari itu, tujuan menikah adalah untuk menemukanteman hidup. Untuk menemukan seseorang yang bisa diajak berbagi, mengelola pemasukan dan pengeluaran,merawat keturunan, sampai menghabiskan hari tua yang damai dan tenang.

Kondisi tiap orang pun berbeda. Ada yang cepat yakin bahwa pacarnya memang cocok dijadikan teman hidup sampai tua. Tapi, ada juga yang butuh waktu lama untuk mengumpulkan keyakinan yang sama.

Menikah juga butuh kesiapan ekonomi serta mental. Memangkas tujuannya jadi cuma soal seks sama saja denganmenafikan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang jauh lebih sakral.

 

Menyatukan dua keluarga pasti banyaktantangannya. Seks tanpa dosa belum tentuworth-itdibandingkan permasalahan suami-istriyang mungkin sekali ada

Menikah itu sakral. via watchoutladies.net

Menikah adalah tentang menyatukan dua keluarga. Masalah setelah menikah itu bisa macam-macam bentuknya. Mulai dari ketidakcocokan dengan keluarga suami,tidak diterima oleh ayah istrimu sendiri, ketidakcocokan dalam pengelolaan keuangan, sampai ke sekolah apa kamu mau memasukkan si anak. Saat menikah, kebiasaan buruk pasanganyang tadinya mampukamu toleransi juga bisa sangat mengganggu. Belum lagi ada risikoKDRT aliasmemiliki suami/istri yang abusif.Karena itu, menjadi logis ketika seseorang ingin benar-benar mengenal seseorang sebelum menikahinya. Kalau memang dia butuh waktu lama untuk itu,nggak usah lah memaksanya menikah segera.

Semua tantangan yang bisa terjadi dalampernikahan ini juga terlalu besar untuk dibayar cuma dengan “seks halal”. Apa enaknya juga punya partner berhubungan seks kalau setiap hari ada aja alasan kamu berantem sama dia? Apa enaknya juga berhubungan seks dengan orang yangsering bikin kamu marah, nggak sopan sama orangtuamu, atau bahkan sering memukuli kamu?

Seks memang penting, tapi seks bukan segalanya. Naif sekali kalau seksdijadikan alasan untuk menikah satu-satunya.

 

Lagipula, bukankah manusia punya kemampuan untukmenahan nafsu primal mereka?

Sebenarnya bisa kan menahan diri dulu? via storyboardwedding.com

Kalau kamu memilih untuk hanya melakukan hubungan seks setelah menikah, bukankah ada yang namanya usaha untuk menahan nafsu? Kalau sudah pada prinsipnya kamu tidak mau, apakah menahan nafsu memang sesulit itu?Dan apakah pilihan menahan nafsu memang selamanya lebih payahdibandingkan menyegerakan menikah?

Sekali lagi, kapasitas orang berbeda-beda. Nggaksemua orang kesusahan dalam menahan nafsunya. Dan kalau kamunggak kesusahan, sebenarnya kamutidak punya urgensi untukmenikah hanya demi menghindari zina. Kamu bisa menahan dirisampai benar-benar merasa siap menghabiskan sisa hidupmu dengan orang yang sama.

 

Toh bahkan setelah menikah pun, bukankah tetap ada godaan untuk berbuatzina?

Setelah nikah, tantangan berzina juga banyaaak~~~ via www.anazahra.com

Sebelum nikah kamu harus menahan diri supaya nggak zina.

Setelah nikah… ya sama aja

Mereka yang selalu berkoar-koar supaya semua orang menyegerakan pernikahan biar nggak zina, apa lupa kalau setelah menikah pun godaan untuk berzina justru tambah banyak? Godaan untuk selingkuh, “jalan-jalan lucu” dengan pasangan orang lain,flirtingkecewek yang lebih muda atau cowok yang bukan suami kamu: setelah kamu punya pasangan hidup,godaan untuk berbuat zina itutetap ada. Bahkan banyak pasangan suami/istri yang akhirnya bercerai karena pasangannya berzina dengan orang lain, bukan?

Di akhir hari, terserah kamu sih kenapa kamu akhirnya menikah. Ini hidup kamu, dan kalau kamu ingin menikah biar nggak zina, yasilakan saja.Tapi kalau itu dijadikan satu-satunya alasanmu menikah, cobalah pikirkan lagi. Masih banyak hal selain seks yang harus kamu pikirkan sebelum sah menjadi suami-istri.

Bagaimana menurutmu sendiri?


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5221

Trending Articles