1. Dalam pandangan bebas nilai, Curhat tidak baik dan tidak buruk, sama seperti beberapa kegiatan mulut lainnya.
Curhat telah masuk ke dalam daftar prilaku masyarakat dunia nyata dan dunia maya, yang oleh sebagian orang dijadikan ajang menghimpun rasa iba demi tujuan popularitas semu di dunia imaginal. Secara Psikologis, jiwa pada dasarnya membutuhkan wadah sebagai tempat mengeluh, hanya saja hal ini tidak bisa dibiarkan menjadi trend kesadaran individu, karena kebiasaan menceritakan masalah atau mengeluh dapat membentuk pribadi yang kosong dari keseriusan serta rapuh terhadap persoalan rutin.
2. Sudah menjadi rahasia umum, oleh sebagian orang curhat dimanfaatkan sebagai sumbu peletup rasa, stimuli birahi, jejaring korban hawa napsu semata.
Pelaku curhat, yang rata-rata wanita, tertipu oleh kalimat-kalimat bijak dari si monster penampung kisah derita, terbawa arus duka cita yang disambut oleh nasihat hangat yang kemudian menggali rasa penasaran untuk mengenal lebih jauh lagi. Pembaca bisa klik di sini untuk membaca fenomena perselingkuhan virtual yang terjadi dengan jalur verbal.
3. Kemudian tiba saat dimana kedekatan verbal melalui teks menjadi hal yang membosankan
Calon korban merasa ternaungi dengan bahasa libido bernuansakan kepedulian, merajuk dengan penuh keluh, diiringi sebuah keyakinan palsu bahwa orang yang sedang mendengar curhatnya adalah sosok yang pas untuk dijadikan tempat bersandar. Masing-masing menyusun strategi pertemuan dengan dalih yang terkesan bermotif silaturahmi, atau dalam bahasa sekarang “Kopdar” (Baca: Kopi Darat}.
4. Diawali berjabat tangan dengan saling menatap, saling malu-malu karna baru jumpa, mengambil posisi duduk yang cenderung berdekatan
Pertemuanpun tiba, kopi sudah siap dan segera diseruput . Mulailah terjadi perubahan pola, dari cerita menjadi ucapan cinta, dari perhatian menjadi belaian, dari kepedulian berbasis kalimat menjadi pelukan hangat. Pintu derita susulan telah terbuka, keduanya memasuki istana kehancuran jiwa dengan saling berpelukan sambil membawa taman hati yang sarat dengan bunga kebahagiaan.
5. Memancing curhatan seseorang adalah langkah awal untuk menguasai mental serta menjadikan ketergantungan non-kimia.
Tidak jarang orang curhat demi memupuk rasa iba dalam hati seseorang demi tujuan gelap, sebagai modus pendekatan emosional agar terjalin curhat dua arah. Karna bagi sebagian orang,